Sabtu, 08 November 2008

plinplan.com

plinplan.com

Tinggalkan Ferrari, Force India Beralih ke McLaren

Posted: 08 Nov 2008 04:15 PM CST


Doni Wahyudi - detiksport


Reuters

source: detiksport

Amrozi Kunci Terkuaknya Bom Bali I

Posted: 08 Nov 2008 04:12 PM CST


Gede Suardana - detikNews



Denpasar -
Meledaknya bom di kawasan Kuta, 12 Oktober 2002 mengejutkan dunia. Polri pun
terhentak dengan aksi terorisme ini. Namun, dengan keyakinan tinggi, Polri berjanji mengungkapnya dalam tempo satu bulan.

Sesaat setelah ledakan, Polri segera melakukan investigasi tak resmi. Seorang anggota Laboratorium Forensik Polda Bali ada di dekat lokasi. Ia langsung menghubungi rekannya.

Minggu, 13 Oktober 2002, polisi dari berbagai daerah telah tiba di Bali, seperti Mabes Polri, Polda Metrojaya, Polda Jateng, Polda Jatim. Tim ini berada di bawah komando Kapolda Bali Brigjen Pol Budi Setyawan.

Tugasnya, investigasi, evakuasi, dan penanganan korban. Senin, 14 Oktober 2002, rapat resmi digelar. Polisi membentuk beberapa posko, yaitu di hotel Wina dan Istana Rama, Kuta.

Selasa, 15 Oktober 2002, tim investigator asing juga mulai berdatangan, diantaranya dari AFP, FBI, Inggris, Belanda, dan Jepang.

Keesokan harinya, Kapolri Jenderal Da'i Bacthiar menunjuk Irjen Polisi Made Mangku Pastika sebagai Ketua Tim Investigasi Bom Bali. Kepolisian pun bergerak cepat mengungkap dan menangkap pelaku aksi terorisme di Kuta. Bahkan, Setyawan berjanji akan menangkap pelakunya dalam waktu satu bulan.

Jika gagal, ia bersedia mundur dari jabatan Kapolda Bali. Namun, pernyataan Setyawan membuat kaget Polri termasuk Pastika. Pastika kaget dan kesal dengan janji dan keberanian Setyawan. Namun, Pastika menyadari, keberanian Setyawan dipicu oleh pengalaman spiritualnya yang mendalam.

Polisi pun gencar melakukan investigasi. Berbagai petunjuk ditemukan. Petunjuk awal, ditemukan sepeda motor Yamaha F1ZR DK 5228 PE merah tahun 2001 di Musholla Al-Ghuroba di Denpasar pada 13 Oktober 2002. Sepeda motor ini diletakkan oleh dua orang, 40 menit setelah ledakan di Kuta, sesuai waktu tempuh antara Kuta dan Mushola. Pada sepeda motor ini ditemukan residu bahan peledak.

Polisi pun menggambar sketsa dua wajah orang tak dikenal itu. Hasil investigasi, sepeda motor ini dibeli pada 10 Oktober 2002 pada sebuah show room di Denpasar. Hanya saja, sampai di sini, polisi tak bisa mengembangkan investigasi. Pelacakan mengalami jalan buntu.

Polisi kemudian mengalihkan perhatiannya pada asal muasal ledakan. Sebuah mobil taksi dicurigai. Namun setelah dikaji dengan cermat ternyata tidak ada kecocokan.

Polisi kemudian mencari serpihan mobil lain di TKP. Ditemukan serpihan mobil L-300 dimana-mana. Polisi berkeyakinan bahwa bom dibawa oleh mobil L-300 ini. Dari hasil investigasi, ditemukan nomor chasis dan nomor mesin tang sudah digrinda pelaku. Namun, ada satu identintas mobil yang masih utuh, yaitu nomor kir. Arsip kendaraan ini ditemukan di DLLAJR Denpasar pada berkas kendaraan tahun 1987.

Pastika menceritakan penemuan kir L-300 tak lepas dari tuntutan Ida Sang Hyang Widi Wasa. Kir L-300 ini ditemukan pada 2 November 2002 oleh tim investigasi. Pada saat itu, Pastika bersembahyang ke Pura Besakih. Sedangkan tim melacak dokumen mobil ini.

“Ini bukan suatu kebetulan. Ini adalah petunjuk Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” kata Pastika.

Terkuaknya kir mobil L-300 menuntun polisi menangkap pelaku pertama kali, yaitu Amrozi pada waktu kurang dari sebulan setelah kejadian, tepatnya 6 November 2002.

Kunci terungkapnya kasus ini adalah dengan tertangkapnya Amrozi. Kemudian, satu persatu pelaku dibekuk, seperti Ali Gufron, Ali Imron, Imam Samudra serta kelompoknya.

(gds/mok)

source: detiknews

Paddy’s dan Sari Club Jadi Ikon Bali di Mancanegara

Posted: 08 Nov 2008 04:12 PM CST


Gede Suardana - detikNews

Jakarta -
Ledakan bom Bali I terjadi di tempat hiburan kawasan Legian, Kuta Paddy's Pub dan Sari Club. Dua tempat hiburan ini kini terkenal hingga mancanegara. Ada sebuah pameo, 'tak lengkap berkunjung ke Kuta tanpa singgah di Paddy's Pub dan Sari Club'.

Dalam blantika hiburan di kawasan wisata Kuta, kedua diskotik ini sangat tersohor. Sari Club terletak di barat Jalan Legian, Kuta dibangun di atas lahan seluas 1000 meter persegi pada tahun 1970-an. Paddy's Pub berjarak 15 meter di timur jalan. Paddy's dibangun di atas lahan 500 meter persegi.

Dari kedua diskotek ini, Sari Club dianggap sebagai surga diskotik. Sari Club tertutup untuk orang lokal dan wisdom karena dianggap sering berbuat onar setelah mabuk. Sedangkan Paddy's Pub terbuka untuk wisatawan domestik dan mancanegara.

Malam itu, 12 Oktober 2002, saat bom meledak, kurang lebih 800 pengunjung wisatawan mancanegara ada di Sari Club meneguk kenikmatan duniawi. Sekitar 202 orang tewas akibat bom yang dibuat oleh Imam Samudra, Ali Gufron, dan Amrozi.  

(gds/mok)

source: detiknews

Usai Layani Jamaah, 2 Petugas Haji Kecelakaan

Posted: 08 Nov 2008 04:12 PM CST


Muhammad Nur Hayid - detikNews

Jakarta -
Dua anggota Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang bertugas di Terminal Hijrah, Madinah mengalami kecelakaan di Jalan Raya Terminal Madianah. Keduanya langsung dilarikan ke rumah sakit Al Ansor Madinah karena mengalami luka-luka.

“Ya betul tadi pagi sekitar pukul 5 an ada kecelakaan yang dialami oleh petugas kita. Keduanya saat ini sedang dirawat intensif di RS Al Ansor madinah,” kata dokter Madinah yang tak mau disebutkan namanya pada detikcom sabtu (8/11/2008).

Kedua korban kecelakaan itu adalah tenaga musiman yang berstatus mahasiswa di Universitas Al Azhar, Mesir, Nano Wahyudi dan petugas haji asal kalimantan Barat, Zainuddin Said.

Sementara itu, menurut staf teknis urusan haji, Fahmi Ali kecelakaan ini terjadi saat keduanya pulang dari menjalankan tugas di terminal hijrah yang jaraknya sekitar 5 kilo dari kota Madinah. Belum diketahui pasti penyebab kecelakaan karena setelah terjadi korban belum bisa dimintai penjelasan.

Kepala daker Madinah, Kartono membenarkan telah terjadi kecelakaan pada anak buahnya. Namun kartono belum memberikan keterangan mengenai kondisi korban karena masih dalam perawatan inntensif.

“ya tadi saya dapat laporan ada kecelakaan yang dialami oleh petugas kita, sekarang lagi dirawat, ini saya mau melihat kondisinya, nanti saja ya,” kata Kartono.

Menurut sumber detikcom, korban mengalami gegar otak, patah tulang dan luka-luka. Namun belum diketahui pasti siapa saja yang mengalami gegar otak dan patah tulang serta luka-luka.

(yid/mok)

source: detiknews

Helipad Pengangkut Jenazah Amrozi dan Muklas Disiapkan

Posted: 08 Nov 2008 04:12 PM CST


Eko Sudjarwo - detikNews



Lamongan -
Menjelang kedatangan dua terpidana mati Bom Bali I, Amrozi dan Muklas, aparat kepolisian mulai menyiapkan tempat pendaratan helikopter di lapangan Desa Bulubrangsi, Kecamatan Laren, Lamongan.

Dari pengamatan detiksurabaya.com, pembuatan helipad ini dimulai, pukul 02.00 WIB , Minggu (9/11/2008).

Beberapa petugas kepolisian saat ini tengah mendirikan tiang untuk penanda arah angin, serta membuat tanda huruf H di tengah lapangan itu

Sebelumnya, puluhan polisi ini menunggu di sekitar Mapolsek Solokuro. Namun setelah mendengar jenazah akan segera diterbangkan ke Desa Tenggulun, mereka langsung melakukan penjagaan ketat di sekitar lapangan sepak bola itu.(djo/djo)

source: detiknews

Amrozi, Si Penyuplai Bahan Bom yang Selalu Tersenyum

Posted: 08 Nov 2008 04:12 PM CST


Ken Yunita - detikNews



(dok detikcom/reuters)

Jakarta -
Cuek dan seakan tidak peduli pada kasusnya. Begitu yang tampak dari sosok terpidana bom Bali, Amrozi bin Nurhasyim. Karena sikapnya itu juga, Amrozi dijuluki The Smiling Assassin atau pembunuh yang tersenyum.

Sikap cueknya juga sempat membuat hakim di persidangannya, Ketua Majelis Hakim, I Made Sudira kesal. Dalam persidangan terdakwa perakitan bom Bali, Suranto alias Abdul Ghoni, anak kelima dari 13 bersaudara itu menolak bersaksi.

Bahkan, bapak dua anak itu tidak mau mengecek tanda tangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Karena sikap ini, akhirnya, jaksa hanya membacakan BAP Amrozi.

Meski terkesan cuek, Amrozi adalah pribadi yang keras. Dia disebut-sebut didukung oleh Jamaah Islamiyah (JI) meski tuduhan itu ditepisnya. Dia
menegaskan, aksi pengeboman yang dilakukan bersama komplotanya itu murni untuk membela umat Islam di seluruh dunia.

Pria kelahiran 5 Juli 1962 itu ditangkap 5 November 2002 atau sekitar 1 bulan setelah bom di Jalan Raya Legian (Paddy's Pub dan Sari Club).

Pria muda itu dicokok saat baru bangun tidur di rumahnya di Desa Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur.

Tidak sempat ganti baju apalagi mandi, anak pasangan Tariyem dan Nur Hasyim itu langsung dibawa dengan mobil. Sebelum menghuni Lapas Batu, Nusakambangan, Jawa Tengah, Amrozi ditahan di Rutan Polda Bali.

Amrozi merupakan salah satu dari tiga tokoh inti bom Bali. Dibantu Ali Imron, pria kurus itu bertugas membeli bahan peledak dan mobil L-300 yang diketahui digunakan untuk membawa alat-alat pengeboman.

Bahan-bahan kimia itu dibeli pria muda itu di toko Tidar Kimia milik Silvester Tendean di Surabaya beberapa pekan sebelum 'hari pengemboman'. Entah apa maksudnya, barang-barang yang bisa menjadi ganas itu dibawa ke Bali dalam empat kali pengiriman menggunakan jasa paket bus penumpang umum jurusan Surabaya-Ubung Denpasar.

Sementaran mobil yang dibeli Amrozi, dikirimkan ke Bali pada 12 Oktober 2002. Mobil itu, konon diterima langsung oleh koordinator lapangan (korlap) Imam Samudra.

Usai menunaikan tugas-tugas itu, pria yang rujuk dengan istri pertamanya, Rochma itu mengaku pulang ke desanya di Solokuro, Lamongan, Jawa Timur pada 10 Oktober. Dia juga mengaku tidak tahu menahu tentang bagaimana peristiwa pengeboman di Legian yang
menewaskan sekitar 202 orang itu, 12 Oktober 2002.

Setelah melalui persidangan yang panjang, pria yang saat pengemboman berusia 40 tahun itu itu divonis bersalah dan dihukum mati oleh Pengadilan Kerobokan di Denpasar, Bali.

Sejak itu, Amrozi menjadi penghuni LP Kerobokan. Namun bersama dua tersangka lain, Imam Samudra dan Muklas, Amrozi dipindahkan ke LP Nusakambangan, Jawa Tengah pada 11 Oktober 2005.

Dalam persidangan, pria yang pernah menimba ilmu dari Abu Bakar Ba'asyir itu mengaku memang terlibat dengan peristiwa bom Bali I.

Namun dia tetap berkeras tidak pernah menjadi pelaku pengemboman.

Meski begitu, polisi tetap yakin, Amrozi adalah orang penting dalam aksi teroris itu. Mereka berkeyakinan, pemuda desa itu bertugas sebagai pelaksana dan perencana di lapangan. Polisi yakin hal itu dari kepintaran Amrozi untuk mengutak-atik peralatan elektronik seperti handphone dan lainnya.

Bersama kedua rekannya yakni Imam Samudra dan Ali Gufron, Amrozi dieksekusi dengan tembak mati. Mereka diputuskan bersalah dan dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas tewasnya lebih dari 200 orang pada 12 Oktober 2002 silam.(ken/iy)

source: detiknews

Mukhlas, Kolektor Dana Bom yang Merasa Serba Beruntung

Posted: 08 Nov 2008 04:12 PM CST


Irwan Nugroho - detikNews



Jakarta -
“Wahai saudaraku kaum Muslimin. Ingat dan ketahuilah bahwasanya eksekusi mati terhadap seorang muslim karena Islamnya, karena imannya, dan terhadap mujahid karena jihadnya, adalah perbuatan kriminal yang maha jahat.”

Demikian bunyi surat yang ditulis Ali Ghufron alias Mukhlas menjelang eksekusi. Surat tersebut dititipkan melalui anggota Tim Pembela Muslim (TPM), Ahmad Kholik, yang menjenguk terpidana mati Bom Bali itu.

Mukhlas memang dikenal lantang bersuara soal hukuman mati terhadap seorang muslim. Dalam surat yang ditulis tangan itu, Mukhlas menyebut seluruh orang yang terlibat eksekusi bisa kafir atau murtad. Mereka akan kekal berada di neraka jahanam.

“Jadi para pelaku (eksekutor) serba rugi di dunia dan di akhirat. Sedangkan kami serba untung,” kata dia.

Muhklas adalah kakak kandung Amrozi dan Ali Imron, pelaku bom bali lainnya. Pria kelahiran Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur (Jatim) adalah anak kelima dari pasangan suami istri H Nurhasyim dan Tariyem.

Muklas yang fasih berbahasa Arab dan Inggris itu menjadi figur penting bagi kedua adiknya. Dia berhasil mengubah Amrozi dari remaja nakal untuk ikut berjihad membela Islam.

Mukhlas pernah mengajar di Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Ponpes tersebut didirikan oleh ustadz Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar.

Selain beraktivitas di Ponpes, Mukhlas juga tercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam Surakarta. Pada saat itulah keinginannya untuk berjihad muncul.

Mukhlas pun rela meninggalkan bangku kuliah dan pergi ke Afghanistan pada 1986. Dia bergabung dengan kaum Mujahidin Afghanistan yang tengah berjuang melawan tentara Rusia.

Pada 1989, Mukhlas tinggal di Malaysia dan bekerja sebagai buruh di Ulu Tiram, Johor. Di tempat tersebut, dia berkenalan dan menikah dengan Paridah Abas, perempuan berkewarganegaraan Malaysia. Keluarga itu dikaruniai 3 anak.

Mukhlas juga mendirikan sebuah Pondok Persantren di Malaysia. Amrozi diketahui juga 'mengaji' di ponpes tersebut.

Mukhlas mengaku sebagai mantaqi ula di Jamaah Islamiyah menggantikan Hambali. Dia juga mengakui terlibat serangkaian peledakan bom di Indonesia selama tahun 2001. Pada peristiwa peledakan bom di Bali, 12 Oktober 2002, Mukhlas adalah pencari dana
untuk membuat bom. Bersama Amrozi dan Imam Samudra, Muklas pun dieksekusi mati di Nusakambangan.
(irw/ken)

source: detiknews

Pasca Nikah, BCL Ganti Nama Jadi BCLS

Posted: 08 Nov 2008 06:25 AM CST


Nugraha Rodiana - detikhot

Gambar

BCL, Ashraf (nu2/hot)

Jakarta
Sebagai wujud pengabdian kepada suami, Bunga Citra Lestari rela mengganti namanya. Bunga yang dikenal dengan nama BCL kini berganti menjadi BCLS.

“Sekarang namaku berubah jadi BCLS, yaitu Bunga Citra Lestari Sinclair,” ujar Bunga didampingi suaminya, Ashraf ditemui setelah akad nikah di Masjid Al Bina, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (8/11/2008). Sekadar informasi Sinclair adalah nama keluarga besar Ashraf.

Ditanya soal perasaannya saat menghadapi ijab-kabul, Ashraf dan Bunga mengaku grogi. Bahkan sampai setelah selesai akad, Bunga masih belum percaya, dirinya sudah sah menjadi istri pria bernama lengkap Ashraf Daniel Mohammed Sinclair.

Sepanjang wawancara, senyuman tak henti-henti terpasang di wajah pasangan beda negara itu. Setiap pertanyaan wartawan pun selalu dijawab Bunga dengan diawali senyum.

Di hari pernikahannya Bunga yang selalu tersenyum juga tampak seksi. Ia mengenakan kebaya pengantin putih dengan belahan dada rendah. Apa komentar Ashraf?

“Bunga cantik sekali dengan pakaian itu. Hari ini dia cantik sekali. Biasanya dia tampil kayak gini untuk orang lain (show-red). Tapi kali ini dia spesial untuk aku,” puji bintang film 'Gol & Gincu' itu.

Soal bulan madu, dalam waktu dekat keduanya akan terbang ke sebuah tempat. Ke mana? Pelantun 'Sunny (Cinta Pertama-red)' itu enggan membocorkan.

“Rahasia, kalau dikasih tahu kalian pada datang,” canda Bunga yang tidak menargetkan memiliki berapa momongan itu.

Setelah akad nikah di Masjid Al Bina, Senayan, Bunga dan Ashraf akan menggelar pesta atau resepsi Minggu (9/11/2008) esok di Hotel Sultan. Pasangan yang berbahagia itu berjanji memberi kejutan pada para tamu undangan. Kabarnya para penghibur kelas wahid negeri ini akan memeriahkan pesta pernikahan.(ebi/eny)

source: detikhot

Andrea Hirata: Saya Akan Luruskan

Posted: 08 Nov 2008 06:25 AM CST


Pebriansyah Ariefana - detikMovie

Gambar

Laskar Pelangi (ist)

Jakarta - Penulis 'Laskar Pelangi', Andrea Hirata angkat bicara soal pengakuan Roxana yang ragu dengan kisah 'Laskar Pelangi. Andrea ingin meluruskan isu-isu yang mengatakan kalau 'Laskar Pelangi' adalah cerita fiktif.

Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu mengaku memang tidak 100% cerita 'Laskar Pelangi' nyata. “Itu kan karya film dan novel, unsur dramatisir itu ada. Berapa kali saya ulang-ulang,” tegas Andrea saat berbincang dengan detikhot via ponselnya, Sabtu (8/11/2008).

Namun pengakuan Roxana soal kondisi sekolah Muhammadiyah yang sebenarnya bagus bukan memprihatinkan, dibantah Andrea. Ia tahu persis kondisi gedung tempatnya menuntut ilmu. Gedung tersebut bisa dikatakan kurang memadai untuk sekolah. Begitu pula dengan tokoh Ibu Muslimah. “Itu nyata,” kata Andrea.

Pria yang akan meluncurkan karya keempat dari tetralogi 'Laskar Pelangi' itu sangat menyayangkan pengakuan Roxana. Menurutnya itu apa yang diceritakan perempuan tersebut bisa menyakiti orang-orang yang memang nyata dan merasakan kehidupan pada zaman itu. Pengakuan tersebut juga bisa mengganggu semangat mengajar guru-guru di Indonesia.

“Jarang-jarang ada karya bagus seperti ini,” ujar pria yang hobi naik komidi putar itu. “Berita ini juga akan saya luruskan kepada orang-orang yang tersakiti akibat pemberitaan ini,” janjinya.

Andrea tak ingin banyak berkomentar soal nyata atau tidaknya cerita 'Laskar Pelangi'. Ia menganggap film yang diangkat dari novel pertamanya itu sudah membuat banyak orang terinspirasi.

Tak hanya itu ia juga memilih sedikit bicara soal isu dirinya sudah pernah menikah. Bahkan saat ditanya soal apakah dirinya kenal dengan Roxana. “Saya tak mau manjawab itu,” tegas Andrea. (ebi/eny)

source: detikhot

BCL Lari Menuju Pelaminan

Posted: 08 Nov 2008 06:25 AM CST


Nugraha Rodiana - detikhot

Gambar

BCL, Ashraf (eby/hot)

Jakarta
Status lajang tak lama lagi akan ditinggalkan Bunga Citra Lestari. Tinggal menghitung menit BCL akan melaksanakan ijab kalbul bersama Ashraf. Dengan semangat BCL pun berlari menuju pelaminan. Wusssssh ! ! !

Bukan karena terburu-buru mengejar waktu BCL berlari menuju pelaminannya. Melainkan pelantun 'Sunny' itu berusaha menghindari infotainment dan wartawan yang menungguinya sejak siang.

Bunga datang diantar Mercedesbenz hitam bernopol B 223 BC. Dengan berkebaya putih ia langsung digandeng manajernya, Dodi. Kedatangan BCL  itu sontak membuat wartawan dan infotainment berebut mengambil gambar.

Kondisi yang kurang tertib mengharuskan Rina Gunawan sebagai Event Organizer Pernikahan BCL-Ashraf turun tangan. “Ashraf pukul 3 berangkat karena rombongannya banyak. Jadi kita disuruh untuk tertib mengambil gambar,” ujar istri Teddy Syah itu kepada wartawan di depan masjid Al Bina, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2008).

Wartawan dan infotainment yang meliput ijab kabul Bungan tak diizinkan masuk ke dalam ruang utama masjid. Namun 3 TV plasma disiapkan dengan tersebar di beberapa titik. Termasuk 2 TV plasma di ruang pers.

Reporter detikhot sempat masuk ke dalam masjid sebelum ditutup untuk media. Berdasarkan pengamatan ruang masjid disulap dengan dekorasi bernuansa emas. Pelaminan untuk Bunga dan Ashraf juga tampak mewah. Maklum saja mereka akan menjadi raja dan ratu sehari.

Untuk keamanan, beberapa aparat kepolisian dengan peralatan lengkap tampak berjaga jaga. BCL sepertinya tak ingin suasana akad nikahnya terganggu hanya karena masalah keamanan. Sayangnya pernikahan BCL tak bersahabat dengan cuaca. Di luar masjid tampak awan hitam memayungi.(ebi/eny)

source: detikhot