Sabtu, 15 November 2008

plinplan.com

plinplan.com

Diduga, Warga Takut Pungli yang Mereka Lakukan Dilaporkan Polisi

Posted: 15 Nov 2008 03:06 PM CST


Anwar Khumaini - detikNews



Jakarta -
Aksi pembakaran di mess pekerja PLTU Banten III di Teluk Naga, Mauk, Banten disebut pengamat sebagai akibat kultur masyarakat Banten yang identik dengan simbol kekerasan. Namun hal itu belum tentu benar.

Berdasarkan informasi yang detikcom dapatkan dari sumber di PLN yang enggan disebutkan namanya, insiden tersebut bermula dari kecurigaan warga setempat yang menduga PLTU Banten melaporkan ke polisi pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh warga.

Menurut sumber tersebut, memang setiap kendaraan proyek PLTU yang melintasi daerah pemukiman warga dikenakan pungli sebesar Rp 10.000 sekali jalan. Hal ini dilakukan agar warga mendapat keuntungan nyata dari dibangunnya PLTU tersebut.

Karena marah tindakan pungli-nya diadukan ke polisi, warga pun kalap. Mereka melakukan pembakaran mess pekerja PLTU. Bahkan, dalam rilis yang diterima detikcom dari PT PLN, massa juga menjarah laptop serta merusak 7 mobil.

Proyek PLTU Banten III adalah bagian dari proyek pembangkit 10.000 MW yang dibangun pemerintah untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali.

Pembakaran ini terjadi pada Jumat 14 November pukul 23.25 WIB. Kasus ini telah ditangani oleh pihak keamanan. Sedikitnya 10 warga telah diperiksa akibat insiden ini.(anw/anw)

source: detiknews

Davydenko vs Djokovic di Laga Final

Posted: 15 Nov 2008 02:18 PM CST


Doni Wahyudi - detiksport


Reuters

Jakarta - Nikolay Davydenko menyudahi perjuangan Andy Murray untuk melangkah ke final Master Cup. Petenis Rusia itu akan menghadapi Novak Djokovic setelah pada laga lain menang atas Gilles Simon.

Dalam pertandingan yang berlangsung Sabtu (15/11/2008) waktu setempat, Murray yang tak terkalahkan sepanjang turnamen dipaksa menyerah dengan 7-5 dan 6-2. Kelelahan menjadi faktor penyebab kalahnya Murray mengingat di laga sebelumnya dia bertarung tiga jam lebih untuk menundukkan Roger Federer.

Kekalahan ini juga mengakhiri penampilan gemilang Murray sepanjang tahun ini. Memenangi dua Seri Masters dan melangkah ke final Grand Slam pertamanya di AS Terbuka, peringkat Murray di ranking ATP melonjak dari urutan 11 ke posisi empat.

“Idealnya saya ingin mengalahkan dia (Federer) dengan mudah dan mempersiapkan diri untuk pertarungan ini. Tapi saya tidak suka kalah, jadi saya memilih tidak melakukannya. Saya bangga bisa memberi 110%. Mungkin pemain lain tak akan mengambil opsi itu, tapi saya melakukannya,” ungkap Murray menanggapi pertarungan dengan Federer yang sebenarnya tak lagi menentukan tapi tetap diperjuangkannya dengan mati-matian.

Buat Davydenko, melangkah ke final bisa jadi merupakan prestasi terbaik sepanjang karirnya. Petenis nomor lima dunia itu bahkan tak pernah masuk final seri Grand Slam, sementara di Master Cup raihan terbaiknya adalah semifinal tahun 2005.

Sementara itu pada pertandingan lain Djokovic mengamankan tiket ke final melalui pertarungan sengit hampir tiga jam sebelum menundukkan petenis Prancis Gilles Simon dengan 4-6, 6-3 dan 7-5.

“Saya sangat kelelahan, harus menyimpan energi. Saya ingin mengakhirinya dengan cepat. Saya mengambil risiko dan itu tak terbayar di pertandingan. Tapi itu terbukti tidak sia-sia di kemudian,” ungkap Djokovic yang membuat beberapa kesalahan di set penentuan.

Djokovic dan Davydenko sudah bertemu sebelumnya di fase grup. Saat itu Djokovic berhasil menundukkan Davydenko lewat pertandingan sepanjang tiga set.

( din / din )

source: detiksport

Didiga, Warga Takut Pungli yang Mereka Lakukan Dilaporkan Polisi

Posted: 15 Nov 2008 02:14 PM CST


Anwar Khumaini - detikNews



Jakarta -
Aksi pembakaran di mess pekerja PLTU Banten III di Teluk Naga, Mauk, Banten
disebut pengamat sebagai akibat kultur masyarakat Banten yang identik dengan
simbol kekerasan. Namun hal itu belum tentu benar.

Berdasarkan informasi yang detikcom dapatkan dari sumber di PLN yang enggan
disebutkan namanya, insiden tersebut bermula dari kecurigaan warga setempat yang
menduga PLTU Banten melaporkan ke polisi pungutan liar (pungli) yang dilakukan
oleh warga.

Menurut sumber tersebut, memang setiap kendaraan proyek PLTU yang melintasi
daerah pemukiman warga dikenakan pungli sebesar Rp 10.000 sekali jalan. Hal ini
dilakukan agar warga mendapat keuntungan nyata dari dibangunnya PLTU tersebut.

Karena marah tindakan pungli-nya diadukan ke polisi, warga pun kalap. Mereka
melakukan pembakaran mess pekerja PLTU. Bahkan, dalam rilis yang diterima
detikcom dari PT PLN, massa juga menjarah laptop serta merusak 7 mobil.

Proyek PLTU Banten III adalah bagian dari proyek pembangkit 10.000 MW yang
dibangun pemerintah untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik pada Sistem
Kelistrikan Jawa Bali.(anw/anw)

source: detiknews

Ribuan Orang Diungsikan Akibat Kebakaran Hutan

Posted: 15 Nov 2008 02:14 PM CST


Anwar Khumaini - detikNews

Los Angeles -
Kebakaran hutan yang terjadi di sebuah perbukitan di California merembet. Hal ini disebabkan angin kencang yang menyebabkan kobaran api merembet ke mana-mana. Akibatnya, ribuan orang dievakuasi untuk menghindari jatuhnya korban.

Banyak juga yang dilarikan ke rumah sakit terdekat karena tubuhnya terkena kobaran api. Namun, seperti yang dilansir newsyahoo.com, Minggu (16/11/2008), belum ada laporan korban jiwa dalam musibah ini.

Api sebenarnya mulai berkobar pada Jumat 14 November lalu. Namun hingga kini api belum juga bisa dipadamkan karena lokasinya sulit dijangkau. Malahan, api terus merembet ke pemukuman penduduk karena terbawa angin.

Sedikitnya belasan rumah rusak terbakar akibat kebakaran ini. Tim pemadam kebakaran dengan menggunakan helikopter terus berupaya memadamkan api. Namun ahsilnya nihil.

Sedikitnya, ada 600-an rumah di sekitar terjadinya kebakaran.

(anw/anw)

source: detiknews

60 Orang Tewas Tepanggang di Bus

Posted: 15 Nov 2008 02:12 PM CST


Anwar Khumaini - detikNews

Ouagadougou -
Sedikitnya 60 orang tewas akibat terjadi tabrakan antara bus berisi puluhan penumpang dan truk besar yang mengangkut barang di Burkina Faso, Afrika Barat. Mereka tewas terpanggang api akibat bus yang ditumpangi terbakar.

Seperti dilansir AFP, Minggu (16/11/2008), dua kendaraan yang tabrakan tersebut terbakar sesaat setelah terjadi tabrakan. Sementara penumpang bus terjebak kedalam bus yang terbakar tersebut. Mereka pun akhirnya tewas terpanggang.

Insiden terjadi di Kota Boromo yang terletak 167 kilometer sebelah barat Ibukota Burkina Faso, Ouagadougou.

Burkina Faso adalah sebuah negara di Afrika Barat yang terkurung daratan. Negara ini berbatasan dengan Mali di sebelah utara, Togo dan Ghana di selatan, Niger di timur, Benin di tenggara, dan Pantai Gading di barat daya. Dahulu negara ini bernama Volta Hulu.(anw/anw)

source: detiknews

Thaksin Bercerai dengan Istri

Posted: 15 Nov 2008 10:48 AM CST


Anwar Khumaini - detikNews



Foto: AFP

Bangkok -
Kabar baru muncul dari Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra. Setelah sekitar 32 tahun menikah dengan istri tercinta, Pojaman, pria yang pernah plesiran ke Bali ini memutuskan bercerai dengan sang istri.

Sebuah surat kabar Thailand, Bangkok Post menyebutkan, Thaksin yang berkuasai di Thailand mulai 2001 hingga 2006 ini, resmi pisah ranjang dengan istrinya Pojaman di Konsulat Thailand di Hongkong, Jumat 14 November kemarin.

Mereka berdua sebelumnya telah hidup di pengasingan sejak Agustus 2008. Pada minggu lalu, visa mereka di Inggris pun dibatalkan.

“Saya mendengar sendiri dari orang yang dapat dipercaya dalam tim Thaksin bahwa mereka berdua telah bercerai. Tapi saya tidak mengetahui informasi detilnya,” ujar juru bicara pribadi Thaksin, Phongthep Thepkanjana seperti dikutip Channelnewsasia dari AFP, Sabtu (15/11/2008).

Terkait dengan informasi ini, belum ada keterangan resmi dari Konsulat Thailand di Hongkong. Penyebab perceraian ini pun belum jelas. Namun diperkirakan istri Thaksin tidak sepakat dengan suaminya yang bersikukuh melawan pemerintah Somchai Wongsawat, yang juga ipar istri Thaksin.(anw/anw)

source: detiknews

Sosok Ulama Kharismatik Banten dalam Sebuah Buku

Posted: 15 Nov 2008 10:48 AM CST


Deden Gunawan - detikNews

Banten -
Sosok Abuya Cidahu, sangat melekat dibenak masyarakat Banten khususnya dan Indonesia pada umumnya. Sosok ulama dan pejuang kemerdekaan di Banten ini kini bisa dinikmati melalui sebuah buku biografi berjudul Buku Manaqib Abuya Cidahu, Dalam Pesona Langkah di Dua Alam.

Buku Manaqib Abuya Cidahu ini diluncurkan oleh putra kedua ulama kharismatik itu, KH M Murtadlo Dimyathi di Pondok Pesanteren Cidahu, Kelurahan Cidahu, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, pekan lalu. Dalam acara peluncuran tersebut hadir sejumlah pejabat Provinsi Banten dan Padeglang, serta Jakarta.

Kak Mur, sapaan akrab KH Murtadlo Dimyathi ini mengatakan, Buku Manaqib Abuya Cidahu ini merupakan perjalanan hidup ayahnya yang merupakan tokoh ulama dan juga mantan pejuang di masa kemerdekaan. Oleh sebab itu kenapa dirinya memberi judul tulisannya itu dengan kata-kata 'Dalam Pesona Langkah di Dua Alam'.

“Singkat kata manaqib adalah perjalanan hidup yang baik dan terpuji, baik menurut adat, bangsa dan negara. Pesona Langkah di Dua Alam, karena Abuya selain seorang ulama juga seorang pejuang,” katanya yang ditemui detikcom di kediamannya di Pandeglang, Sabtu (15/11/2008).

Kak Mur menjelaskan, buku yang dibuat tentang ayahnya itu menceritakan hidup Abuya Cidahu semasa kecil, baik dalam hal menuntut ilmu agama ke sejumlah pesantren di seluruh Jawa, perjuangan syiar Islam dan juga perjuangannya melawan kolonialisme Belanda melalui Laskar Hisbullah di wilayah Banten dan Jawa Barat.

Diharapkan Kak Mur, Buku Manaqib Abuya Cidahu bisa dibaca siapa saja, tidak hanya kalangan santri agar bisa diambil pelajarannya. Namun begitu, Kak Mur mengingatkan, agar para pembacanya harus hati-hati dan bisa memahami yang dalam agama.

Pasalnya, kisah perjuangan ulama dan pejuang Banten ini penuh nilai-nilai dan norma agama bernaunsa tasawuf. “Oleh sebab itu, kita nggak banyak-banyak menerbitkannya. Tapi bagi yang mau baca silakan saja, jangan dipraktikan kalau belum memahami agama Islam secara utuh,” jelasnya.

Buku Manqib Abuya Cidahu setebal 400 halaman dengan kertas HVS dibagi dalam 14 Bab. Dimulai bab pertama yang mengisahkan kelahiran, masa kecil dan belajar Abuya Cidahu, termasuk tentang silsilah keluarganya yang masih keturunan Sultan Maulana Hasanuddin dan Syarif Hidayatullah ini.

Selebihnya mengisahkan hikmah-hikmah hidupnya selama menyebarkan ajaran Islam di Banten. Ketenaran Abuya Cidahu sendiri cukup dikenal para kiai sepuh di Jawa, terutama dari kalangan Nahdliyin (NU) dan juga para pejabat pemerintah pusat. Pada bab terakhir dikisahkan tentang wafatnya kiai yang dikenal sebagai Wali Qutb ini, pada awal bulan Oktober 2003 silam.(ddg/anw)

source: detiknews

Gempa dan Hujan Deras Perparah Derita Korban Longsor

Posted: 15 Nov 2008 09:18 AM CST


Andri Haryanto - detikNews



Jakarta -
Korban tanah longsor di Desa Girimukti, Kampung Nyalindung, Campaka, Cianjur, Jawa Barat, malam ini mengungsi ke daerah yang lebih aman. Mereka khawatir akan terjadi lagi musibah yang telah menewaskan 13 tetangganya tersebut.

Gempa yang barusaja terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ternyata juga dirasakan korban tanah longsor di Cianjur. Mereka pun semakin was-was karena hujan juga masih belum reda dari siang tadi.

“Saya dan keluarga saya takut. Karena hujan tidak berhenti-henti dan deras, tadi juga gempa, lebih baik kita cari tempat aman dulu,” ujar salah seorang warga, Udin Syamsuddin (28) kepada detikcom, Sabtu (15/11/2008) pukul 21.00 WIB.

Udin dan 15 orang keluarganya mengungsi di rumah bibinya yang terletak di Desa Cibogor, Kampung Narogong, Kecamatan Cibeber, Jawa Barat. Selain Udin, ada sekitar 87 kepala keluarga lainnya yang juga mengungsi.

“Mereka mulai mengosongkan kampungnya sekitar pukul 18.00 WIB sore tadi. Kira-kira jumlahnya mencapai 87 KK,” cerita Udin.

Udin mengaku akan kembali ke kampungnya jika kondisi sudah memungkinkan. Namun dalam waktu dekat ini, sepertinya dia masih enggan kembali ke kampungnya yang porak poranda akibat longsor.

Pantauan detikcom, Udin dan keluarganya berkumpul di garasi rumah bibinya. Sementara beberapa lainnya duduk-duduk di ruang tamu rumah yang tidak terlalu luas tersebut.(anw/anw)

source: detiknews

Tidak Ada PC, Tak Ada Jaringan Kabel

Posted: 15 Nov 2008 09:18 AM CST


Arifin Asydhad - detikNews



Press Room G 20 Summit

Washington, DC -
Ruang pers atau media center menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dari G20 Summit yang digelar di Washington, DC. Ruang pers yang disediakan panitia tampak berbeda dibanding ruang pers dalam kegiatan forum-forum penting lainnya. Panitia tidak menyediakan komputer (personal computer/PC).

Ruang pers untuk meliput rangkaian acara G20 Summit ini berada di gedung Department of State. Gedung ini terletak sekitar 5 KM dari tempat berlangsung G20 Summit di National Building Museum pada hari Sabtu (15/11/2008). Di tempat ini, panitia menyediakan televisi yang menyiarkan secara langsung jalannya summit.

Para jurnalis yang meliput mau tak mau harus membawa laptop atau peralatan sejenis sendiri. Koneksi internet yang disediakan juga tanpa kabel. Hanya disediakan jaringan internet wireless. Namun, seperti dilaporkan wartawan detikcom Arifin Asydhad dari Washington, DC, kekuatan koneksi hotspot yang disediakan memang luar biasa cepat, mencapai 36 Mbps.

Bila dibandingkan dengan ruang pers di KTT APEC di Sydney Australia September 2007 lalu, ruang pers di G20 Meeting memang beda. Bila di KTT APEC Australia, wartawan punya pilihan untuk menggunakan peralatan jurnalistik, terutama komputer, di G20 Summit, tidak. Di Sydney, ada jaringan kabel dan hotspot, di Washington DC, hanya jaringan tanpa kabel yang disediakan.

Mengenai alat komunikasi yang disediakan oleh panitia G20 Summit adalah telepon lokal. Pesawat telepon yang dipasang di ruang pers pun seperti telepon zaman dulu. Wartawan bisa menggunakan seenaknya untuk melakukan komunikasi lokal. Namun, komunikasi internasional, wartawan harus membeli calling card.

Meski begitu, karena G20 Summit merupakan forum penting, tetap saja ruangan pers dipenuhi oleh para wartawan dari berbagai belahan dunia. Kesibukan terlihat sangat jelas saat, baik wartawan yang mengetik berita, menjelajah internet, melaporkan berita, maupun wartawan yang lalu lalang.

Untuk bisa masuk ke ruang pers, wartawan harus sudah terdaftar di bagian pendaftaran. Wartawan yang sudah terakreditasi akan mendapatkan ID Card. Mereka masuk dengan pemeriksaan yang sangat ketat dari aparat keamanan. Wartawan harus melalui pemeriksaan deteksi logam dan anjing pelacak. (asy/asy)

source: detiknews

Kejagung Masih Tangani Dugaan Korupsi Proyek Multi Year Riau

Posted: 15 Nov 2008 09:18 AM CST


M. Rizal Maslan - detikNews

Jakarta -
Kejaksaan Agung menyatakan belum mengetahui kelanjutan penyidikan terhadap kasus dugaan korupsi dalam Proyek Multi Year di Riau periode 2004-2009 senilai 1,7 triliun. Namun, Kejagung menilai bila kasus ini belum dihentikan artinya penyidikan jalan terus.

“Kita akan meminta informasi kepada tim penyidik dulu. Saya belum tahu,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kejagung) M Jasman Panjaitan yang dihubungi wartawan di Jakarta, Sabtu (15/11/2008).

Jasman menegaskan, bila kasus tersebut memang belum dihentikan, tentunya pihak Kejagung tetap menindaklanjutinya di proses penyidikan. Untuk diketahui, pihak Kejagung telah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus itu pada akhir Maret 2006 silam.

Beberapa saksi yang telah diperiksa, di antaranya Kepala Dinas Pemukiman dan
Prasarana Wilayah (Kadin Kimpraswil) Kabupaten Rokan Hulu Riau, Hafid Sukri.
Selain itu diperiksa juga Kadin Kimpraswil Kabupaten Siak, Kadin Kimpraswil
Kabupaten Bengkalis dan Kadin Kimpraswil Provinsi Riau, Lukman Abas.

Para pejabat daerah ini diperiksa terkait dugaan korupsi dan mark up Proyek
Multi Year oleh Pemprov Riau. Kasus ini awalnya telah dilaporkan ke Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah pihak KPPU menyatakan adanya persekongkolan.(zal/anw)

source: detiknews