Jumat, 14 November 2008

plinplan.com

plinplan.com

Deplu Wait and See Tanyakan Nasib Hambali

Posted: 14 Nov 2008 02:36 PM CST


Chairina Fatia - detikNews



Jakarta -
Presiden terpilih Amerika Serikat Barack Obama berencana akan menutup penjara Guantanamo. Departemen Luar Negeri (Deplu) RI pun akan wait and see menangani Hambali, WNI yang ditahan di sana yang diduga terkait Al Qaeda.

“Faktanya, penjara itu eranya George W Bush dan perang terhadap teror. Guantanamo itu proses penahanan di mana hukum tidak berlaku, hukum Amerika juga tidak berlaku. Kalau Hambali di sana karena bagian dari Al Qaeda, kalau ditutup kita tidak akan tahu bagaimana,” ujar juri bicara Deplu Teuku Faizasyah.

Hal itu disampaikan Faizasyah ketika ditemui detikcom, di Gedung Deplu, Jalan Pejambon, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2008).

“Jadi kita tunggu saja faktanya. Itu kan baru spekulasi di kampanye,” imbuh Faizasyah.

Bisa saja, imbuh Faizasyah, RI membawa kembali Hambali ke Indonesia. Namun, AS sejak dulu tidak pernah mengizinkan RI mengakses Hambali.

“Kalau misalnya ditanya kita bisa bawa dia balik atau nggak, ya bisa saja. Dulu kita pernah minta akses kepada Hambali. Tapi tidak pernah ditanggapi oleh Pemerintah AS. Sejauh ini tidak ada info tentang kondisi dan keadaan Hambali,” kata dia.

RI ingin menginterogasi Hambali karena diduga terlibat dalam bom Bali. Namun apa daya, akses ke Hambali tidak pernah sekalipun dikabulkan.

“Ya kita tunggu saja langkah yang diambil Obama, apakah akan tetap menutup itu atau tidak. Kita punya kewajiban untuk menanyakan keadaan warga negara kita di luar,” tandas Faizasyah.(nwk/nwk)

source: detiknews

Ketika Masitoh Tergopoh-gopoh Lihat Pohon Terseret Tanah

Posted: 14 Nov 2008 02:18 PM CST


Andri Haryanto - detikNews

Cianjur -
Hari Kamis 13 November sekitar pukul 16.00 WIB sore itu kampung Masitoh (40) di Desa Cibokor Kampung Cisaat, Cibeber, Cianjur hujan deras. Dua jam kemudian air mulai masuk ke dalam rumahnya.

Masitoh pun penasaran dengan yang terjadi di luar. Dia pun lalu keluar melihat keadaan sekeliling rumahnya. Masitoh pun terkejut melihat tanah lembah yang mengelilingi desanya mulai turun perlahan-lahan.

“Bukan saja tanah, tapi ada pohon-pohon yang ikut keseret sama tanah itu,” kisah Masitoh ketika ditemui di pengungsian SMPN 3 Cibeber, Cianjur, Jumat (14/11/2008) malam.

Sontak Masitoh pun mengajak keluarganya yang ada di rumah saat itu, anaknya Milawati (6) serta satu keponakannya untuk meninggalkan rumah, menyelamatkan diri.

Masitoh hanya membawa beberapa baju saja saat itu. Tak sanggup melindungi dinginnya hawa malam di pengungsian.

Saat keluar rumah, Masitoh juga mendapati para tetangganya pontang panting melarikan diri. Rupanya, musibah tanah longsor sudah dirasakan penduduk seluruh desa.

“Longsor terjadi sekitar pukul 19.00 WIB,” imbuh dia.

Menurutnya, bencana yang sama pernah terjadi 13 tahun lalu, pada 1995. “Tapi yang dulu nggak separah sekarang,” kata wanita yang suaminya sedang merantau menjadi buruh di Bandung ini.

Kini Masitoh pun terpaksa tinggal di pengungsian. Entah sampai kapan. Yang penting bagi dirinya, keluarganya aman dari bencana itu.

“Ya saya belum tahu sampai kapan. Terserah kepala desanya sampai kapan. Yang penting saya bisa kembali ke desa dengan aman,” tuturnya pasrah.

Masitoh yang kini menempati salah satu kelas di SMPN 3 Cibeber mengaku tidak kapok kembali ke desanya kendati rawan longsor.

“Ya mau gimana lagi, disitu kok rumahnya,” jawab Masitoh.

Sementara Camat Cibeber Arif Purnama mengatakan belum tahu berapa lama warga akan diungsikan. Jalan keluar lain akan dirapatkan Arif dengan warganya.

“Kalau melihat konsidi sekarang di mana hujan terus turun, sepertinya kita akan mengambil solusi lain. Nanti kita akan bicarakan dulu dengan warga seperti apa apakah mereka nanti. Akan kembali ke sana (tempat tinggalnya) atau cari tempat tinggal yang lain,” tutur Arif.

Sementara di Desa Girimukti Kampung Nyalindung, Campaka, Cianjur hampir semua rumah rata dengan tanah, dan hanya menyisakan beberapa rumah saja yang selamat. Kampung itu dikelilingi lembah perkebunan teh dan durian yang bertanah merah.
(nwk/nwk)

source: detiknews

Mess Karyawan PLTU III Banten Dibakar Warga, Polisi Siaga

Posted: 14 Nov 2008 12:54 PM CST


Nograhany Widhi K - detikNews

Jakarta -
Mess karyawan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) III Banten di Mauk, Banten dibakar warga. Aparat kepolisian dan pemadam kebakaran pun bersiaga.

“Mulainya sekitar pukul 24.00 WIB. Menurut informasi dibakar warga. Lebih jelasnya belum memonitor, anggota lagi di TKP (tempat kejadian perkara),” ujar petugas Polsek Mauk Bripda Kana ketika dihubungi detikcom Sabtu (15/11/2008) pukul 01.35 WIB.

Menurutnya saat ini aparat kepolisian mengamankan karyawan. “Itu PLTU, cuma pekerjanya orang asing,” kata dia.

Sementara menurut pimpinan Pemadam Kebakaran Kota Tangerang Agustian mengatakan dari pemadam kebakaran kabupaten sudah turun lebih dari 10 unit mobil pemadam di lokasi.

“Kalau dari pemadam kebakaran kota belum meluncur sama sekali. Menunggu dari sana, kalau masih butuh ya kita akan jalan,” ujar Agustian.(nwk/nwk)

source: detiknews

Depkes: 40 Rumah & 9 Orang Tertimbun

Posted: 14 Nov 2008 12:36 PM CST


Shohib Masykur - detikNews

Jakarta -
Longsor yang terjadi di Cianjur membuat masjid dan 40 rumah tertimbun. Sudah ada 5 warga tewas yang berhasil dievakuasi, sedangkan 9 warga lainnya masih tertimbun.

Data tersebut disampaikan Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan (PPK Depkes) Rustam S Pakaya yang disampaikan melalui pesan singkat yang di-update Jumat (14/11/2008) pukul 23.00 WIB.

Enam titik longsor Cianjur yang terletak di Desa Girimukti, Cempaka dan Desa Cibokor, Cibeber menimbulkan dua korban patah tulang.

“Sudah dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung. Sedangkan rawat jalan dua orang,” ujar Rustam.

Longsor ini juga menyebabkan 351 orang mengungsi ke balai desa. Depkes sudah menyerahkan langsung 50 kantong mayat, desinfektan dan sarung tangan, dengan dana operasional Rp 25 juta.

“Tidak ada maskes (masalah kesehatan),” tandas Rustam.(nwk/nwk)

source: detiknews

Lalap Rumah di Billy & Moon Duren Sawit, Api Tewaskan 1 Orang

Posted: 14 Nov 2008 12:18 PM CST


Nograhany Widhi K - detikNews

Jakarta -
Kebakaran terjadi di perumahan Billy & Moon, Pondok Kelapa, Duren Sawit Jakarta Timur. Selain melahap hangus satu rumah, api juga memakan satu korban hingga tewas.

Korban itu merupakan penghuni rumah yang terletak di Billy & Moon, blok F2, Jalan Janur 4, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.

“Satu orang meninggal, sekarang di bawa ke RSCM,” ujar petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur Adang, yang dihubungi detikcom Sabtu (15/11/2008), pukul 00.25 WIB.

Api yang berkobar sejak Jumat 14 November 2008 sekitar pukul 21.00 WIB itu baruy padam pukul 23.50 WIB. Sekitar 10 pemadam dikerahkan.

“Penyebabnya korsleting listrik dari lantai 2,” tandas dia.(nwk/nwk)

source: detiknews

Tampilkan Soeharto di Iklan untuk Rekonsiliasi, PKS Berlebihan

Posted: 14 Nov 2008 12:18 PM CST


Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta -
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggunakan alasan rekonsiliasi nasional untuk memasukkan gambar Soeharto dalam iklan hari pahlawannya. Hal itu pun dinilai berlebihan oleh mantan aktivis mahasiswa Budiman Sujatmiko.

“Tanpa menjadikan Soeharto guru bangsa, rekonsiliasi pun bisa tetap berjalan,” ujar Budiman.

Hal tersebut disampaikan Budiman dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk 'Iklan Politik: Tokoh Nasional Milik Siapa?' di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/11/2008).

Hadir pula tokoh muda Muhammadiyah Yusuf Warsyim, Wasekjen PKS Fahri Hamzah, dan
Ketua DPP PKB Marwan Ja'far.

Untuk mewujudkan rekonsiliasi, lanjut Budiman, tidak perlu sampai mengangkat
Soeharto yang tadinya bercitra negatif lalu diangkat menjadi guru bangsa.
Menurutnya, kalau mau mewujudkan rekonsiliasi, cukup mengangkat Soeharto setara
sebagai manusia biasa yang tidak perlu dideskreditkan.

“Yang tadinya dipersetankan, dijadikan manusia biasa saja. Jangan dijadikan
malaikat,” tegas caleg PDIP ini.

Namun demikian, lebih lanjut Budiman juga menjelaskan bahwa PDIP tidak mempermasalahkan sosok Soekarno yang juga muncul dalam iklan PKS.

“Saya tidak mempermasalahkan secara pribadi, dan saya kira PDIP juga tidak mempermasalahkannya,” pungkas mantan Ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini.(lrn/nwk)

source: detiknews

Adnan Buyung Janji Pertemukan Korban Lapindo dengan SBY

Posted: 14 Nov 2008 11:48 AM CST


M. Rizal Maslan - detikNews

Jakarta -
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Adnan Buyung Nasution berjanji akan mempertemukan warga korban lumpur Lapindo dengan Presiden SBY. Pertemuan itu untuk membicarakan soal sisa pembayaran ganti rugi 80 persen.

“YLBHI akan memfasilitasi warga untuk bertemu Presiden, tapi karena sekarang lagi di AS, sebaiknya pulang dulu,” kata Adnan Buyung Nasution saat berbincang-bincang dengan ratusan warga Porong, Sidoarjo, Jawa Timur yang menginap di kantor  Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2008).

Adnan Buyung menyempatkan berdialog dengan warga yang sebagian berasal dari Desa Siring, Jatirejo, Renokenongo dan Kedung Bendo ini, setelah melakukan rapat dengan pengurus YLBHI. Saat itu, Buyung menghampiri warga yang berada di lobby dan menginap gedung tersebut sejak Senin 10 November 2008 kemarin.

Adnan Buyung sempat bertanya warga tentang sisa pembayaran ganti rugi dari PT
Minarak Lapindo Brantas sebesar 80 persen, sesuai Keppres No 14/2007 tentang
Penanggulangan Lumpur Sidoarjo. Warga menceritakan ganti rugi dibayar cicilan oleh PT Minarak Lapindo Brantas dan Pemda Jatim.

Pendiri YLBHI ini lantas mengatakan, mau dengan cara apapun pembayaran ganti rugi harus dilakukan asal sesuai dengan Keppres tersebut.

“Kalau Lapindo tidak sanggup bayar, sita saja aset milik Lapindo itu,” jelasnya lagi.

Terkait upaya untuk mempertemukan warga korban Lapindo dengan Presiden SBY, menurut Adnan Buyung merupakan pendekatannya sebagai anggota Watimpres.

“Saya akan bicara ke Presiden. Tapi untuk memfasilitasi warga ketemu Presiden, biarlah YLBHI yang melakukannya,” tandasnya.(zal/nwk)

source: detiknews

Tetangga SM Sangat Geram

Posted: 14 Nov 2008 11:12 AM CST


Andi Saputra - detikNews

Jakarta -
Penculikan disertai pemerkosaan yang menimpa PRT keluarga Made, SM (20) terjadi di Taman Wijaya Kusumah, Cilandak Barat, Jakarta Selatan membuat warga sekitar sangat geram. Menurut mereka, perbuatan penjahat tersebut telah melampaui batas kemanusiaan.

“Psikopat kali tuh pelakunya, benar-benar kejam,” ujar Ibu Sukoco (35) tetangga korban yang tinggal di Jalan Mandor, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

Tempat penculikan di Taman Wijaya Kusumah tersebut memang dikenal cukup lengang. Di seputar taman tersebut, jalanannya juga dikenal cukup sepi.

“Sering disitu kejadian. Dari jambret sampe cewek yang di colek-colek,” ujar warga Jalan Mandor, Supardi (47) kepada detikcom.

Pihak kepolisian dari Polsek Cilandak membenarkan adanya peristiwa tersebut. Sayangnya Kapolsek Cilandak tidak membeberkan lebih rinci pelaku dan kronologis kejadiannya.

“Dalam penyelidikan, ” kata Kapolsek Cilandak, Kompol Makmur  Simbolon saat dihubungi detikcom.

(asp/nwk)

source: detiknews

Data BLBI Minim, KPK akan Undang Kejagung & Depkeu Rabu

Posted: 14 Nov 2008 10:54 AM CST


Moksa Hutasoit - detikNews



Jakarta -
Data yang diperoleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) masih minim. KPK akan mengundang Kejaksaan Agung dan Departemen Keuangan (Depkeu) membahas masalah ini.

“Tadi sudah ada evaluasi dari tim, kesimpulannya data yang kita peroleh masih minim,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi, di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (14/11/2008).

Namun Johan enggan menjelaskan secara rinci mengenai data yang dimaksud. KPK berharap agar Kejagung mau untuk memberikan data-data lebih banyak lagi.

Rabu 19 November mendatang, KPK akan mengundang Jampidsus beserta jajarannya, Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) serta dari Depkeu untuk membicarakan masalah ini.

“Ekspos akan digelar di sini (KPK),” pungkasnya.(mok/nwk)

source: detiknews

KPU Gelar Simulasi Pemilu di DKI Akhir November

Posted: 14 Nov 2008 10:54 AM CST


Taufiqqurahman - detikNews

Jakarta -
Simulasi pemungutan suara oleh para pemilih menjelang Pemilihan Umum (Pemilu)  2009 akan digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di DKI Jakarta akhir November 2008. KPU mengundang seluruh  partai-partai yang akan mengikuti Pemilu 2009 untuk melihat dari dekat proses pemungutan suara ini.

Simulasi pemungutan suara oleh para pemilih menjelang Pemilihan Umum (Pemilu)  2009 akan digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di DKI Jakarta akhir November 2008. KPU mengundang seluruh  partai-partai yang akan mengikuti Pemilu 2009 untuk melihat dari dekat proses pemungutan suara ini.

“Tanggal 29 November dilaksanakan oleh KPUD DKI Jakarta,  kami mengundang bapak-bapak dari parati untuk datang  melihat simulasi ini,” ujar anggota KPU Andi Nurpati di Hotel Nikko Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2008)

Menurut Andi, penentuan pemilih dan tempat-tempat yang akan digunakan untuk simulasi pemungutan suara diserahkan kepada KPUD DKI Jakarta

“Yang menentukan TPS (Tempat Pemungutan Suara) nanti juga oleh KPUD DKI Jakarta,” ujarnya

Pada simulasi nanti akan digunakan daftar calon legislatif tetap (DCT) yang telah ditentukan oleh KPU DKI Jakarta dan berdasarkan wilayah simulasi pemungutan suara itu berlangsung.

“Untuk jumlah pemilih itu diambil dari DPT yang telah ditetapkan oleh KPUD Jakarta,” tukasnya

Tujuan dari simulasi ini untuk melihat jumlah waktu yang digunakan untuk pemilihan dan penghitungan suara serta juga simulasi bagi para pemilih.

“Untuk mengecek ukuran waktu dan simulasi pemilihan  langsung,”  ujar wanita berdarah Sulawesi Selatan ini

Simulasi ini rencananya akan langsung dihadiri oleh seluruh KPU Provinsi yang berada di Indonesia.(nwk/nwk)

source: detiknews