Minggu, 09 November 2008

plinplan.com

plinplan.com

Pagi Hari, Jakut & Jaktim Diguyur Gerimis

Posted: 09 Nov 2008 04:48 PM CST


Irwan Nugroho - detikNews



Jakarta -
Cuaca berawan dan hujan ringan akan menghiasi sebagian langit Jakarta dan sekitarnya pada pagi hari. Demikian prakiraan cuaca yang dilansir Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG).

Menurut BMG, Senin (10/11/2008), hujan ringan akan turun di Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Pulau Seribu. Begitupula dengan wilayah Bogor.

Kondisi itu akan terjadi merata di seluruh wilayah Jakarta menjelang siang dan berlangsung hingga malam hari. BMG memperingatkan hujan ringan itu kadang disertai kilat/petir

(irw/irw)

source: detiknews

Senggol Truk, Bikers Tewas Terlindas

Posted: 09 Nov 2008 04:48 PM CST


Irwan Nugroho - detikNews

Jakarta -
Seorang pengendara motor tewas setelah motor yang ditungganginya menyenggol truk. Setelah sempat kabur, sopir truk diamankan oleh polisi.

Seperti dikutip dari Traffic Management Polda Metro Jaya, Senin (10/11/2008), peristiwa naas itu terjadi di Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Kecelakaan terjadi Minggu 9 November sekitar pukul 22.50 WIB. Dua pengendara motor bernopol B 6227 SKQ yang tengah berboncengan melintas di depan Hotel Sultan.

Namun, tiba-tiba motor suami-istri itu bersenggolan dengan truk yang berjalan beriringan.

Korban langsung terjatuh dan satu di antara keduanya tewas terlindas truk bernopol B 9768 TH itu.

Mengetahui kejadian itu, sopir truk lantas mengemudikan kendaraannya kencang-kencang untuk melarikan diri. Namun, setelah melakukan pengejaran selama 10 menit, petugas berhasil menangkapnya.(irw/irw)

source: detiknews

Venus Juara WTA Championship 2008

Posted: 09 Nov 2008 03:18 PM CST


Reky Herling Kalumata - detiksport

Doha - Venus Williams akhirnya untuk kali pertama merebut gelar WTA Championship. Sukses tersebut diraih oleh petenis Amerika Serikat ini usai mengatasi Vera Zvonareva di final.
 
Pada pertandingan final yang berlangsung di Doha, Senin (11/10/2008) dinihari WIB, Venus sempat mendapatkan perlawanan ketat di set pertama. Namun juara Wimbledon ini mampu mengalahkan Zvonareva dengan skor 6-7 (5), 6-0, 6-2.

Venus menguasai jalannya pertandingan di dua set terahkir dengan servisnya yang keras, smash dan permainannya yang agresif. “Saya sangat senang. Ini pertandingan yang berat, setiap poin diraih hingga akhir,” ungkapnya seperti dilansir yahoo sport.

Petenis Amerika Serikat ini memenangi hadiah uang sebesar US$ 1,34 juta, dimana untuk pertama kalinya jumlah hadiah uang yang diterima sama dengan hadiah pria di akhir musim ATP di even Masters Cup di Shanghai.

Kemenangan ini akan mendongkrak rangking Venus ke posisi keenam dari peringkat kedelapan. Bukan hanya Venus, Zvonareva juga yang saat ini berada di peringkat kesembilan juga akan bnaik dua strip setelah petenis Rusia ini lolos ke final.

Venus Williams telah lolos ke even WTA Championship sebanyak delapan kali sejak 1998. Dia dua kali berhasil lolos ke semifinal dan lima kali mengundurkan diri karena mengalami cedera.


( key / a2s )

source: detiksport

Terorisme di Indonesia Belum Tentu Berakhir

Posted: 09 Nov 2008 03:12 PM CST


Muhammad Taufiqqurahman - detikNews



Jakarta -
Pasca eksekusi Amrozi cs menyisakan tanda tanya apakah tentang kegiatan terorisme di Indonesia berakhir. Pengamat intelejen AC Manullang mengingatkan perlunya untuk selalu waspada akan aksi balas dendam.

“Itu patut diwaspadai, walaupun situasi saat ini aman dan terkendali,” ujarnya saat dihubungi detikcom, Minggu (9/11/2008).

Menurutnya, eksekusi yang sudah dilalukan terhadap Amrozi cs tidak serta merta akan mengakhiri terorisme di Indonesia. Malahan kelompok teroris akan berusaha untuk menujukkan keeksisan mereka.

“Mereka akan berusaha menunjukkan pada dunia bahwa mereka masih eksis,” ujarnya

Sebab, lanjutnya, Amrozi Cs hanya merupakan eksekutor lapangan dan bukan sebagai aktor intelektual. “Dia (Amrozi cs) hanya sebagai pelaksana, ada aktor inteletualnya,” tukasnya

“Tingkatkan efektifitas intelejen internasional, dan intelejen punya kontrol subversif,” tegasnya.(fiq/irw)

source: detiknews

Menlu Minta Negara Lain Hormati Hukuman Mati di Indonesia

Posted: 09 Nov 2008 12:54 PM CST


Gede Suardana - detikNews



Denpasar -
Hukuman mati merupakan bagian dari hukum positif di Indonesia. Melaksanakan eksekusi bagi terpidana mati dengan demikian menunjukkan kekonsistenan bangsa Indonesia terhadap hukum yang berlaku.

“Eksekusi mati merupakan pelaksanaan dari ketentuan hukum yang sudah ada. Ini merupakan momen baik bagi rakyat kita dan bagi pihak asing yang mengikuti perkembangan ini, hukuman mati yang kita laksanakan menunjukkan kita konsisten dengan hukum kita,” kata Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda dalam konferensi pers pembukaan “Bali Democracy Forum” di Hotel Nikko, Nusa Dua, Bali, Minggu (9/112008).

Hal itu dikatakan menlu menanggapi pemerintah Australia yang mendorong dilarangnya hukuman mati pasca dieksekusinya terpidana mati Bom Bali I: Amrozi, Imam Samudra, dan Ali Ghufron alias Muklas.

“Ada perbedaan sistem hukum. Di Australia dan banyak negara Eropa, hukuman mati kan sudah dihapuskan. Sedangkan kita, termasuk 67 negara di dunia, hukuman mati masih merupakan bagian dari hukum positif kita,” lanjut Hassan.

Menurut Hassan, Indonesia cukup memahami penghapusan hukuman mati yang dilakukan oleh Australia maupun negara-negara di Eropa. Namun, dia meminta negara-negara tersebut juga mengerti bahwa Indonesia masih melaksanakan hukuman tersebut.

Hassan menolak jika dikatakan dengan demikian pemerintah Australia tidak dapat menolong warga negaranya, yakni kelompok “Nali Nine”, yang terkena hukuman mati Indonesia.

“Pada akhirnya, hubungan antar nagara harus ada penghormatan terhadap sistem hukum masing-masing.” cetusnya.

Hasan menjelaskan, proses hukum bagi tiga terpidana mati kelompok “Bali Nine” Scott Anthony Rush, Myuran Sukumaran, dan Andrew Chan belum final. Masih ada upaya Peninjauan Kembali (PK) dan grasi yang bisa dimohonkan mereka.  

“Seluruh proses hukum belum tuntas, belum selesai semua. Yaitu masih ada kasasi, PK, dan grasi. Namun, pemerintah tidak boleh ikut campur tangan,” pungkasnya.
(irw/irw)

source: detiknews

Hassan Wirajuda: Demokrasi Indonesia Lebih Baik

Posted: 09 Nov 2008 11:06 AM CST


Gede Suardana - detikNews



Jakarta -
Terpilihnya Barrack Obama sebagai Presiden AS mengundang perhatian masyarakat dunia termasuk Indonesia. Namun, menurut Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, demokrasi di Indonesia lebih baik daripada AS.

“Kalau saya, kita lebih baik, masyarakat bisa memilih langsung dan suaranya dihitung untuk memastikan presiden yang terpilih,” ujar Hassan di Hotel Nikko, Nusa Dua Bali, Minggu (9/11/2008).

Hassan memberikan contoh mengapa demokrasi kita lebih baik dibandingkan Amerika, Australia, dan Inggris. Menurutnya, karena masyarakat Indonesia memilih langsung presidennya.

“Inggris saja membutuhkan waktu enam abad, Amerika 200 tahun. Amerika prosesnya singkat dan tidak langsung tapi melalui electoral vote sedangkan Inggris dan Australia tidak ada pemilihan langsung untuk Perdana Menteri,” tukasnya.

Demokrasi Indonesia digambarkan lewat pemilihan langsung dan singkatnya perubahan wajah demokrasi yang sebelumnya bersifat otoriter yang hanya membutuhkan waktu sepuluh tahun semenjak reformasi 1998.

“Demokrasi di Indonesia sangat baik, pilpres diikuti 145 juta pemilih, dari 600 ribu TPS semuanya berlangsung aman, adil, dan damai. Kita hanya dalam sepuluh tahun, waktu yang singkat sejak reformasi mampu mentransformasi pemerintahan dari otoriter ke demokrasi,” ujar pria kelahiran Tangerang, 60 tahun yang lalu ini.

Menurut Hassan singkatnya proses demokrasi sejak bergulirnya reformasi sepuluh tahun membuat banyak pihak merasa kagum dengan proses demokrasi di Indonesia.

“Ada ketakjuban dan kekaguman dari banyak pihak di dunia terhadap perubahan
demokrasi indonesia,” ujarnya

Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda datang ke Bali untuk membuka “Bali Democracy Forum” yang akan berlangsung pada 9 November hingga 11 November 2008. Acara ini dihadiri oleh 41 peserta dari 21 negara di Asia.(fiq/irw)

source: detiknews

Hingga Malam, Pelayat Imam Samudra Terus Mengalir

Posted: 09 Nov 2008 11:06 AM CST


Alamsyah - detikNews



Serang -
Janazah terpidana mati Bom Bali I Imam Samudra telah dimakamkan. Namun, hingga malam ini, para pelayat terus berdatangan untuk menyampaikan bela sungkawa. Mereka bahkan berasal dari berbagai daerah.

Pantauan detikcom, Minggu (9/11/2008) pukul 10.00 WIB, puluhan pelayat itu antara lain berasal dari Jawa Barat (Jabar) dan Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka datang dengan berbagai atribut ke rumah duka di Kampung Lopang Gede, Lopang, Serang, Banten.

Meski dalam suasana duka, ibunda Imam, Umi Mbay Badriya, dan adik kandung Imam, Lulu Djamaludin, menyambut para pelayat itu dengan senang hati.

Pelayat dari Sulteng, Ahmad Imran, mengatakan sangat mengagumi perjuangan Imam Samudra.

“Imam Samudra tidak mati. Dan kita sebagai umat Islam harus meneruskan perjuangan imam Samudra,” kata Imran yang mewakili Front Pembela Islam (FPI) Palu, Sulteng, ini.

Sementara itu, sejumlah jamaah masjid di Banten menggelar tahlilan untuk mendoakan almarhum Imam Samudra. Seperti yang tampak di Masjid Baitu Taqwa dan Masjid Al Huda Tirtayasa di Kecamatan Tanara, Serang.(irw/gah)

source: detiknews

Hingga Malam, Pelayat Makam Imam Samudra Terus Mengalir

Posted: 09 Nov 2008 10:48 AM CST


Alamsyah - detikNews



Serang -
Janazah terpidana mati Bom Bali I Imam Samudra telah dimakamkan. Namun, hingga malam ini, para pelayat terus berdatangan untuk menyampaikan bela sungkawa. Mereka bahkan berasal dari berbagai daerah.

Pantauan detikcom, Minggu (9/11/2008) pukul 10.00 WIB, puluhan pelayat itu antara lain berasal dari Jawa Barat (Jabar) dan Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka datang dengan berbagai atribut ke rumah duka di Kampung Lopang Gede, Lopang, Serang, Banten.

Meski dalam suasana duka, ibunda Imam, Umi Mbay Badriya, dan adik kandung Imam, Lulu Djamaludin, menyambut para pelayat itu dengan senang hati.

Pelayat dari Sulteng, Ahmad Imran, mengatakan sangat mengagumi perjuangan Imam Samudra.

“Imam Samudra tidak mati. Dan kita sebagai umat Islam harus meneruskan perjuangan imam Samudra,” kata Imran yang mewakili Front Pembela Islam (FPI) Palu, Sulteng, ini.

Sementara itu, sejumlah jamaah masjid di Banten menggelar tahlilan untuk mendoakan almarhum Imam Samudra. Seperti yang tampak di Masjid Baitu Taqwa dan Masjid Al Huda Tirtayasa di Kecamatan Tanara, Serang.(irw/gah)

source: detiknews

Situs Depkumham Diusili ‘Pembela Lingkungan’

Posted: 09 Nov 2008 09:36 AM CST


Wicak Hidayat - detikinet


Screenshot Aksi di Djahu.depkumham.go.id

Jakarta - Sebuah gambar bayi yang ditempeli wajah seorang tokoh muncul tanpa permisi di situs Depkumham. Selain usil, pelaku juga punya misi lingkungan hidup.

Informasi yang diterima detikINET, Minggu (9/11/2008) menyebutkan setidaknya ada tiga situs yang diketahui mengalami aksi usil 'dedemit maya'. Salah satunya adalah situs Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Departemen Hukum dan HAM.

Pada situs yang beralamat di Djahu.Depkumham.go.id itu terlihat bagian Berita Terkini-nya telah diusili. Alih-alih sebuah berita, yang muncul adalah tulisan “::. Hacked by bL4Ck_3n91n3 & IndoServ Crew” .

Sang pelaku pun menampilkan foto bayi yang diolah agar wajahnya menampilkan wajah  Roy Suryo. Di bawah gambar itu pelaku menyampaikan pesan yang berbunyi: “I Hate Roy Suryo Very Much!!!! And You??”.

Uniknya, di ujung keusilannya pelaku menyampaikan sebuah alamat web. Jika dikunjungi, alamat web itu akan menampilkan pesan dengan misi lingkungan hidup.

Pesan itu mengajak pembacanya untuk peduli pada rencana pembangunan pabrik semen di suatu wilayah di Kabupaten Pati, Jawa Timur. Lebih lanjut disebutkan bahwa rencana pembangunan itu ditakutkan akan merusak mata air terdapat di wilayah itu.

Namun pesan itu tertanggal 31 Agustus 2008, sehingga tidak jelas apakah masih relevan atau tidak. Situs lain yang dikabarkan juga menjadi korban adalah situs milik perusahaan asuransi, Jiwasraya.co.id, dan situs Universitas Negeri Yogyakarta, UNY.ac.id.
( wsh / wsh )

source: detikInet

Sosialisasi Pemilu Mulai Bergerak di Luar Negeri

Posted: 09 Nov 2008 08:48 AM CST


Hanum Salsabiela Rais - detikNews



Foto: Hanum Salsabiela Rais/detikcom

Jakarta -
Kabut masih tebal dan matahari belum juga nampak, ketika beberapa anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Austria, harus  bersiap siap melaksanakan tugas pertama mereka: melakukan roadshow sosialisasi Pemilu 2009 bagi warga Indonesia yang ada di Austria pada hari Sabtu 8 November 2008.

PPLN Austria sendiri beranggotakan tujuh orang, dari berbagai latar belakang yang dipilih oleh warga secara terbuka. Sebelumnya, anggota PPLN ini telah mendapatkan pembekalan langsung dari anggota KPU pusat yang melawat ke wina pada tanggal 3-4 November lalu.

Kali ini, tiga tim anggota PPLN berencana untuk melakukan sosialisasi di Kota Graz, kota pegunungan sekitar 200 km di sebelah selatan kota Wina. Di tengah guyuran hujan dan keterbatasan pandangan karena kabut tebal, perjalan kali ini memakan waktu sekitar tiga jam.

Sebenarnya, tidak begitu banyak warga Indonesia yang tinggal di kota Graz, namun menurut ketua rombongan perjalanan, Lalu Muhammad Iqbal, meskipun hanya ada satu atau dua orang, PPLN tetap berkewajiban memfasilitasi setiap warga negara untuk menyalurkan hak pilihnya dalam Pemilu 2009 nanti.

Ternyata sambutan di kota Graz jauh melebihi perkiraan. Sekitar 25 warga Indonesia di kota Graz sudah berkumpul menyambut datangnya tamu spesial ini. Selain berswadaya untuk menyewa ruang seminar di sebuah kampus utama kota Graz, warga juga bergotong royong mempersiapkan suguhan hidangan masakan khas Indonesia.

Acara sosialasi diisi dengan berbagai agenda, dari mulai pendataan pemilih, teknik pencoblosan hingga pengenalan tanda gambar peserta pemilu. Sebagaimana ditetapkan sebelumnya, Warga Indonesia  di Austria dan Slovenia nantinya akan memilih anggota legislatif untuk wilayah Jakarta 2. Yang berbeda dari pemilu tahun 2004 sebelumnya, penandaan kartu suara kali ini dilakukan dengan sistem contreng di tanda gambar partai atau nama calon anggota legislatif.

Suara diangap syah jika penandaan kartu suara hanya dilakukan di salah satunya saja dan bukan keduanya, demikian paparan Ali Nasir, Ketua PPLN Austria.
 
Anggota PPLN lainnya Michael Phoa, kemudian memimpin sesi tanya jawab yang diisi dengan perdebatan serius seputar daftar pemilih tetap, pengawasan pelanggaran kampanye, dan sistem pengumpulan suara. Ketiga masalah ini menjadi masalah pelik yang menjadi kendala utama penyelenggaraan pemilu di luar negeri. Untuk sekitar 600 warga Indonesia yang tersebar di pelosok Austria dan Slovenia, hanya disediakan satu TPS di kota Wina, sehingga harus dicari solusi paling efektif dan efisien untuk memastikan setiap warga bisa menyalurkan hak pilihnya.

Setelah berlangsung tiga jam, Ali Nasir menutup acara dengan menegaskan warga untuk menggunakan hak pilihnya. “Meskipun puluhan ribu kilometer jauhnya dari kampung halaman, barangkali sedikit suara dari warga indonesia di kota Graz, bisa menentukan perubahan besar di tanah air,” demikian ungkapnya.(sal/irw)

source: detiknews